Sabtu, 29 Maret 2014

SWITCHCAMP 2014 di Kulonprogo, Yogyakarta *19-23 Maret 2014*

Aaaaa!!! Sugeng rawuh di Yogyakarta ^_^

Yaaa, waktu masih di kost, di Samarinda sih rasanya imajinasi kemana-mana ya, soalnya masih membayangkan bagaimana keadaan di yogya nanti, apa yang akan dilakukan di sana, bagaimana kaka-kaka panitia dan teman2 baru, beragam kawan dari seluruh Indonesia. Tetapi, terlepas dari itu semua, aku hanya fokus untuk mempersiapkan diri & perlengkapan yang dibutuhkan sebaik mungkin... tak lupa surat dispensasi untuk "mangkir" dari perkuliahan selama beberapa hari :D
yaa, 1 hal yang pasti, mengumpulkan keberanian karena ini adalah perjalanan pertamaku ke luar pulau Kalimantan seorang diri via udara. Yah, mungkin bagi sebagian besar orang beranggapan hal ini adalah biasa, tetapi untukku pribadi, itu adalah tolak ukur kemandirian bagiku (agar tidak bergantung dan merepotkan orang lain).

ya, mulanya saat itu tanggal 18 Maret 2014 malam saatnya bersiap-siap... tidur hanya 1 jam, pukul 22.00 wita - 23.0 wita, karena Ribka membangunkanku dengan menelpon malam-malam .__. whuahaa :D padahal berencana bangun jam 12 malam... akhirnya Rani pun datang ke kamar, dan kita ngemil (terang bulan & martabak)... Fania pun datang ke kamar, sehinga Rani dan Fani menemaniku ... hingga akhirnya mengantarkanku ke depan Hotel Grand Victoria Samarinda pukul stengah 2 pagi untuk menaiki travel menuju bandara Sepinggan Balikpapan.
Perjalanan menuju Balikpapan kunikmati sambil promosi dengan pak supir travel tentang Fakultas Kehutanan UNMUL. Hehehee akhirnya tepat pukul stengah 5 pagi sampai di bandara Sepinggan.
Dengan penuh rasa khawatir (terutama khawatir berat bagasi berlebih XD) aku langsung menuju tempat check-in dengan melewati tempat pemeriksaan barang, setelah mendapatkan boarding pass akhirnya aku melihat timbangan bagasi ... eng ing enggg! 13,2 kg... hampir saja :) batas berat bagasi untuk kelas ekonomi Lion Air adalah 15 kg.
lalu membayar Airport tax, kembali pemeriksaan barang lalu langsung cussss ke ruang tunggu, hampir salah posisi (ke gate menuju Jakarta, padahal saya ke Yogyakarta kan ya? ), akhirnya dapat posisi wenak (PW). Aku duduk di sebelah seorang ibu, yang ku"curigai" sebagai salah satu orang yang cukup familiar di Kabupaten Kutai Timur (tetapi ibu itu tidak mau mengakuinya - ciri2: ada tahi lalat di pipi kiri .-.)
ya, akhirnya waktunya tiba, saatnya menaiki pesawat Lion Air, dan berangkat pada pukul 6 pagi. Dengan bantuan kamera digital Casio yang kupinjam dari Desi (makasih desi ^_^) melihat daratan kota Balikpapan dari atas, melalui potret udara, akhirnya terbang di atas awan (aaaa rasanya pingin terjun ke landasan “kapas” itu), dan tak terasa melihat pegunungan dari kejauhan … wah, sampai sekarang pun, aku belum tahu nama gunung itu, terdapat beberapa gunung, dan kalau tidak salah itu adalah Gunung Kidul. Melihat kontur daratan pulau Jawa dari atas rasanya mengesankan, karena tentunya Pulau Kalimantan berbeda.
Ada kepuasan tersendiri terlebih rasa takjub melihat keindahan alam yang Tuhan berikan bagi bangsa ini. Terima kasih Farida, kau yang memintaku untuk merekam karya agung ini.
Yak, saatnya telah tiba untuk mendarat di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Pagi itu sekitar pukul 07.00 wib. Heheeee akhirnya sampai juga. Tak lupa, sebelum berangkat dan setelah sampai, mengucap syukur kepada Tuhan. Wahahaa aku mulai berjalan, mengikuti yang di depanku, menuju tempat pengambilan bagasi, dan akhirnya menemukan koperku. Selanjutnya, aku mendapatkan arahan untuk menuju Stasiun Tugu Yogyakarta. Tak khayal, langsung menuju halte bus Trans Jogja (jangan lupa pepatah: Malu bertanya, sesat di jalan), jadi saya berterima kasih kepada orang-orang Jogja yang ramah dan baik hati. Dari bandara menuju stasiun tugu dengan bus Trans Jogja ditempuh selama kurang lebih 20 menit, sehingga aku hanya harus mengeluarkan kocek Rp3.000,00 rupiah. Takjub, ya itulah yang dapat menggambarkan perasaanku ketika berada di bus, melihat untuk pertama kalinya suasana kota Yogyakarta. Aku bersyukur kepada Tuhan, karena Dia memberikanku kado untuk berpijak di kota ini, padahal aku pun belum pernah memimpikannya. ~ TUHAN MEMBERIKAN MELEBIHI APA YANG PERNAH KITA PIKIRKAN DAN BAYANGKAN~
Setelah sampai di halte malioboro, aku turun dari bus, dan menuju stasiun tugu dengan berjalan kak selama kurang lebih 10 menit, dan untuk pertama kalinya aku melihat stasiun kereta api! (Karena di Kalimantan kan ga ada). Wah wah, rupanya mirip yang di televisi yahh … (kayanya katro banget yak ? .___.) . mantap! Langsung saja, tidak lain dan tidak bukan, langsung menuju ruang tunggu di lantai 2 stasiun, untuk bertemu dengan Mbak Dhani yang tidak pernah kulihat wajahnya sebelumnya. Di pojok kiri ruangan itu hanya ada seorang wanita yang sedang duduk memandangi laptopnya, aku pun dengan tampilan yang rembes dan tertatih dengan mengangkat koper lewati tangga bo -_-
aaa akhirnya bertemu dengan Mbak Dhani … “Hai mbak Dhani!!!” (cipika cipiki) hahhaa dan bla bla bla … bercerita tentang perjalananku, JACKPOT! Rupanya diriku orang pertama yang sampai … beberapa menit kemudian, datanglah rombongan dari IPB Bogor (kak Alam & kak epul), Jakarta (kak ipul, abul, dan nada), Bandung (lovian), yang rupanya satu kereta tetapi beda gerbong, yah cerita-cerita dah … karena masih ada waktu, perjalanan menuju Kulonprogo baru akan dimulai pada pukul 12 siang untuk clotter 1, sehingga pingkan, kaka lam & epul, juga lovian memutuskan untuk ke bawah dan jalan2 ke malioboro. Waktu itu pukul 9 pagi, dan kami berjalan menuju Jalan Maliboro, yang awalnya mereka berbelanja & sarapan, kami terus berjalan (hanya melihat2 doang) ._. banyak lapak yang belum buka… sampai mentok di depan tugu 1 maret. Melintasi kantor gubernur DIY, dan beberapa tempat menarik di jalan maliboro. Tak lupa untuk berfoto bersama~ chisss! Haha ada Bubur Ayam Samarinda juga di jalan malioboro rupanya. Prok prok!
Yak, waktu hampir pukul 12 siang, saatnya kembali ke ruang tunggu stasiun, eh makin banyak aja pendatang, ada shofi dari serang-banten, akbar & kak ucup dari Jakarta…
Langsung ke bawah, ke tempat parkir, ada Dikki dan Kornelius rombongan dari Sintang, Kalimantan Barat, dan bersiap menuju bus hijau. Kenalan juga dengan kaka-kaka panitia, mbak dhani, kak tides, kak bonita, dan diberi pilihan untuk menunggu rombongan dari Jawa Barat yang akan datang 20 menit lagi. Yak, kami sabar menunggu … akhirnya kak agus, gilang (dan satunya lupa ._.) dari Bandung telah datang!
Tanpa basa basi, tak lupa isi presensi, kami langsung menuju kulonprogo yang ditempuh sejauh 26 km, selama kurang lebih 40 menit, dan kami semua yang di dalam bus terlihat lesu, dan langsung mengambil posisi strategis untuk memejamkan mata sejenak … haaaa~ tapi aku hampir saja tertidur, dengan rasa tak ingin menyia-nyiakan pemandangan ini, terpaksa otot-otot kelopak mata kutegangkan untuk menahan mata ini.

Akhirnya, kami sampai di Wildlife Rescue Center – Kulonprogo !!!! yeahhhhh \m/ langsung disambut dengan banner bertuliskan “Sugeng Rawuh” yang artinya selamat datang. Mengisi registrasi dan menuju ke pondokan kami. Oia, saat itu agak merepotkan ya membawa koper, harus digerek dan berjalan melewati perbukitan. Saat itu baru 4 orang wanita perkasa, tsaaah, Pingkan, Nada, Lovian, dan Shofi dan modal sotak sotak menuju tempat kami menginap. Dan hasilnya…. Kami tersesat! Yak, salah tempat. Sempat wow dengan melihat penangkaran kura-kura dan buaya, tetapi kami menemui jalan buntu -_- memang kami adalah wanita perkasa yang pantang menyerah haha (padahal udah cuappeeeeeekkk banget) … akhirnya kami kembali ke pertigaan yang kami lewati, dan Nada & Shofi mengecek tempat yang diduga adalah tempat kami, pingkan dan nada di pondokan Maleo, sedangkan Lovian dan Shofi di pondokan Enggang.
Yah, setelah menunggu mereka berdua, ternyata benar … kami menemukan pondokan Maleo. Rempong bawa koper melintasi bebatuan .__.
Setelah beristirahat, pingkan di Maleo 6 dan Nada di Maleo 5, sedangkan Lovian & Shofi langsung cusss terus ke atas menuju Enggang. Beristirahat, dan bersyukur dapat tempat berteduh. Tempatnya berupa bilik bamboo gitu, yang di dalamnya ada sekita 7 kasur, ya bisa dibayangkan berapa orang kami 1 kamar.

Bergegas aku mengajak nada menuju pondokan enggang untuk mengunjungi Lovian dan Shofi, (awalnya mau mengambil dompet yang pingkan titipkan pada Lovi), kami berjalan dan sempat hampir tersesat juga hahaaa yah, akhirnya akami menemukannya! Waaaaa, lebih nyaman dari pondokan kami rupanya XD setelah basa-basi, akhirnya kami ke depan, untuk makan siang :d menu pertama kami adalah sayur daun papaya, lele goring, sambel, dan buah semangka. Lanjut kembali ke pondokan maleo, ke bawahnya lagi kami diminta membuat ID sendiri dari kardus, dan menuliskan lambing 350 beserta nama dan tempat asal. Semua berkerja sama dalam membuatnya, yang awalnya untuk diri sendiri menjadi 100 kartu untuk semua peserta.
Siap siap, hampir lupa, tapi ingat kok, untuk membersihkan diri yaitu man to the di, mandi! Malamnya adalah pembukaan SWITCHCAMP2014. Sebenarnya capke sih, tapi apa mau dikata haha malam itu kami berkumpul di aula depan WRC, dan harus menaiki bukit dan berjalan sejauh kurang lebih 250 m … ada sambutan dan perkenalan dengan panitia, dan sambutan sari Deputi Menteri Lingkungan Hidup RI, Bpk. Ilyas. Isi masukan beliau sih mantap, tapi 1 kalimat yang pingkan ingat, “Satu lagi, yang terakhir” yang diulang selama beberapa kali XD enggak kok, intinya kita sebagai bangsa Indonesia harus mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri terutama dengan kegiatan yang ramah lingkungan (begitulah kira-kira). Akhirnya, hari pertama di SWITCHCAMP2014 tanggal 19 Maret (pas ulang tahun Yoseba :D) telah berakhir. Tidur yuksss~
Lanjut, hari kedua, tanggal 20 Maret 2014, pagi hari setelah sarapan di dekat pondokan, langsung menuju aula, untuk mendengarkan penjelasan tentang 350 (350 adalah angka aman yang menurut para ilmuan, kadar aman CO2 di bumi sebesar 350 ppm, sekarang keadaannya 400an ppm, dan tujuan organinsasi ini adalah mengembalikan kadar CO2 tersebut ke level amannya, dengan aksi-aksi pro-lingkungan). Setelah itu mengenyam materi dari JATAN (Jaringan Advokasi Tambang Indonesia) oleh bamg Hendrik Siregar, dan yang kedua materi tentang Kedaulatan Energi oleh Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan (PUSTEK) UGM. Jatan mengemukakan kondisi pertambangan (emas, batu bara, timah, tembaga, dll) di Indonesia yang sangat memprihatinkan dengan berbagai modus dan kepentingan dan ketidakbertanggungjawaban perusahaan tambang terutama dalam hal reklamasi dan kontribusinya dalam perusakkan lingkungan. Sedangkan PUSTEK membeberkan tentang filosogi Kedaulatan Energi.
Nah, dengan diselingi coffee break dan setelah makan siang, kami langsung dibagi pada 4 kelas track sesuai pilihan, ada Artivism, Media & Communication, Non Violence Direct Action, and Creative Resourcing. Dan aku memilih yang ke-4 CR!!!!!!!!
5 unsur secara garis besar yang dipelajari di CR ini adalah crowdsourcing, collaboration, collective power, multistakeholders partnership, dan social business.
Nah ada 5 sesi pada kelas CR ini. Sebelumnya pingkan mau kenalnkan host untuk CR, tidak lain adalah kak Nana dan om Bejo!!! Yeah, merekalah yang menemani kami murid CR sebanyak kurang lebih 22 orang selama 3 hari. Untuk materi pertama adalah #Crowdsourcing dari kitabisa.co.id yang dijelaskan oleh mbak Ira. Di dalamnya kita belajar tentang mendapatkan dan mengumpulkan berbagai sumber daya yang ada (uang, barang, atau jasa) melalui “patungan” atau sumbangan orang banyak. ~Orang baik itu banak, tetapi tersebar~ jadi bagaimana kita menemukan para orang-orang baik tersebut yang mau membantu proyek kita :D Kalau via online dapat melalui kitabisa.co.id. misalnya kita mau buat proyek, dan membutuhkan dana, kita bisa ajukan proposalnya dan mendeskripsikan proyek kita melalui situs ini, apabila lolos seleksi, kitabisa.co.id (founder: Rhenal Kasali) menjadi fasilitator dan mempromosikan proyek kita kepada calon2 donatur. Dengan jumlah dana yang kita butuhkan, target waktu, si donatur dapat langsung mendonasikan uangnya kepada kita. (Donasi juga dapat berupa ide ataupun menjadi volunteer atau sukarelawan), kalau kita meminta sumbangan untuk bencana di simpang 4 jalan misalnya, adalah salah satu contoh dari crowdsourcing.
Materi kedua adalah dari Ecoton (Ecological Conservation and Wetland Observation) oleh mas Prigi (yang mendapat penghargaan dari Pak Obama loh hebaat!!), konsentrasinya pada kali brantas di jawa timur dan pencemarannya. Berjuang untuk melawan limbah2 perusahaan yang dibuang ke kali brantas, dan merubah perilaku masyarakat yang masih melakukan MCK di pinggiran sungai. Sejak tahun 1999, sekitar 15 tahun, ecoton dapat mempengaruhi pemerintah (provinsi jatim) untuk membuat kebijakan yang pro-lingkungan, ecoton juga membuat sekolah lingkungan, dan meneliti bio-indikator sungai yang sehat serta membuat eko-wisata juga wisata limbah di kali brantas ini. Meneliti ikan-ikan yang hidup di kali berantas. Katanya, “CHOSE your TRADEMARK”, pilih yang menjadi ke-khas-anmu. Ga usah muluk2 mau menguasai hal-hal yang besar, tetapi coba tilik hal yang kecil dan spesifik, tapi dalamilah dan gali sedalam mungkin, contohnya ecoton khusus pemerhati sungai. Kita juga belajar tentang #Multistakeholderspartnership yaitu kerjasama antarberbagai pihak dalam mewujudkan kondisi yang menguntungkan semua, misalnya dalam memperjuangkan keselamatan lingkungan ini, harus ada kerjasama antara masyarakat, LSM, pemerintah, media massa, bahkan pihak berwenang. Yang agak kontroversial, pernyataan mas prigi adalah “Jangan Wisuda sebelum Demo” :D karena metode mas prigi dan kawan-kawan lakukan adalah terus-menerus tampil di depan publik untuk mendesak pemerintah mengatur daerah dengan lebih baik, dan di sini peran media massa sangatlah penting.
Setelah itu makan malam, dan lanjut untuk beristirahat. Namun iseng juga, ke kelas Artivism untuk melihat karya mereka. WOW! Aku memilih art dengan konsentrasi music haha jadi kuambil gitar dan bernyanyi, bareng teman teman tentunya. Ada baca karakter juga saat itu dengan vicar (Jakarta), nada, iren (bandung), oleh kak Hafidz (Jakarta) .__. Dan mau hipnoterapi si eka (Maluku) dan iren tetapi mereka ga konsen jadi ga berhasil. Ada mutia juga (Palembang), akhirnya kami bdibaca aura oleh kak Hafidz hahaa saat itu katanya auraku warna hijau~
Yak udah ngantuk, tidur tidur tidurrrr… semangat pagi! Jam 6 pagi kami dibangunkan oleh kak Nova (Artivism) untuk senam pagi. Dipimpin oleh kak putrid ayusha, SKJ 1988 durasi 4 menit kami senam pagi. Setelah itu kami langsung melihat performance art yang sungguh luar biasa! Ada tari kontemporer, alat musik yang keren juga iringan lagu yang epic. Mantap lah pokok’e! hari ketiga, 21 Maret 2014 adalah World Forestry Day (hari Kehutanan Sedunia). Jadi kami melanjutkan materi pagi itu yang ke #3 dari Indonesia Medica, dr. Gamal !!!! itu loh yang sudah cukup terkenal se antero Indonesia, dokter berusia 24 tahun ini menjadi penggagas dalam pengobatan masyarakat dengan membayarnya dengan sampah seharga 25ribu. dr. Gamal mendapat penghargaan dari Prince William (Inggris) atas jasanya itu. Wah wah… selain materi tentang Indonesia Medica ini, dr. Gamal juga seperti seorang motivator deh hehe trus pede banget pula, bahwa audiens akan lebih memperhatikannya daripada slideshow (tapi memang sih, melted aaaaa hahaha dr.Gamal ini adalah blasteran turki-jawa). Nah para cewek-cewek berada di barisan depan (sudah terdeteksi XD) ada 1 teori yang ia paparkan tentang Divine Calling yaitu panggilan mulia *eh ? tentang Pleasure, Strength, dan Meaning. Pleasure, apa yang menjadi kesenangan kita. Tekuni apa yang kita senangi, dan senangi apa yang kita tekuni. Strength, temukanlah kekuatan kita untuk kita kembangkan dan dapat kita andalkan. Serta meaning, maknai setiap yang kita lakukan. Hohoo dr.Gamal ini sangat teliti pada jurnal internasional sebagai refrensinya dalam menggagas sesuatu, kalau mau berstandar internasional, dan dapat diterima dunia (katakanlah begitu), maka kita harus banyak membaca dan memperluas wawasan dengan melakukan penelitian (research) juga banyak membaca jurnal2 internasional (ternyata dari 2000an jurnal ilmiah di dunia, hanya 5 jurnal yang diterapkan). Jadi bagaimana melakukan sesuatu yang ilmiah yang dapat diterapkan. Nah melalui materi ke #3 ini adalah poin #collaboration dimana mengkolaborasikan semua yang ada untuk target tertentu, misalnya agar masyarakat dapat sehat dan berobat dengan biaya murah, dilihat latar belakangnya yang adalah pemulung, maka mereka dapat memberdayakan sampa tersebut untuk berobat.
Setelah dr.Gamal, kami mendapat materi yang ke #4 dari DreamDelion sebuah organisasi yang konsen kepada pengembangan masyarakat. Caranya adalah memberdayakan masyarakat tersebut, melalui Social Business. SB adalah bisnis yang dilakukan (untuk mendapat keuntungan) yang selanjutnya digunakan untuk tujuan social, dengan memberdayakan masyarakat yang ada untuk berusaha, sehingga hasilnya akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat tersebut dan menghidupi jalannya kegiatan itu sendiri. DreamDelion memberdayakan masyarakat di Jakarta untuk menjalankan 3 program di bidang kesehatan, pendidikan, dan lingkungan dengan menjual produk2 seperti boneka (wisuda, tas, maupun pin). Yang diberdayakan adalah ibu-ibu. Misalnya ada program kesehatan, ada program cek kesehatan gratis bagi masyarakat, di sini terpenuhi unsure #collectivepower yaitu sih dokter2 volunteer mendapatkan pasien, dan masyarakat dapat ahli yang berkopeten untuk konsultasi kesehatan melalui fasilitator DreamDelion ini. Pelatihan2 keterampilan kepada masyarakat juga dilakukan sesuai dengan kemampuan dan bakat masing-masing individu.
Nah siang harinya adalah waktunya sholat jumat bagi yang menjalankan.
Setelah itu, ada materi ke #5 dari kak nana, diputarkan video, bahwa kadang dalam mengkampanyekan sesuatu, kita ga perlu muluk-muluk, cukup dengan ide sederhana juga dengan sumberdaya yang sederhana. Contohnya “Free Hugs” and “Pay cake with 1 smile” di luar negeri yang menjadi kampanye efektif bagi masyarakat yang sangat sibuk untuk kembali merefleksikan diri bahwa hidup itu lebih dari sekedar rutinitas. Untuk mengkoordinir teman2 satu kelas, supaya apa pingkan dipilih menjadi ketua kelas -…-
Akhirnya yang ditunggu-tunggu, kami siap menuju Desa Poncosari, Kulonprogo ke tempat PLTH (Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid) itu dari tenaga angin dan solar. WOW. Sore harinya sekitar pukul stegah 4 sore, dengan waktu tempuh sekitar pukul 45 menit, kami menuju PLTH yang terletak di pinggir pantai. Sesampainya di sana, kami semua berfoto bersama dengan big banner “TIGA LIMA PULUH – KEDAULATAN ENERGI). WOW! Saat itu kami dibagi menjadi 4 kelompok random yang tidak sesuai kelas track, kami berkeliling. Pingkan masuk ke kelompok 1. Pos pertama tujuan kami adalah pantai baru yeaaah!!! Pantai di persisir selatan pulau jawa ini brepasir hitam dengan dominan ditanam vegetasi pinus. Pantainya tidak boleh direnangi karena berbahaya dengan ombak besarnya. Kami kelompok 1 berfoto bersama di pantai yang indah ini, namun sayang banyak sampah yang dibawa air laut di pesisir pasirnya. Berpaling dari pantai, kami berjalan menuju lahan PT.INMIRA yang konsentrasi pada pengembangan tanaman2 pertanian (seperti pagi, bayam, buah kelengkeng, jagung, dll) untuk ditanam di lahan berpasir murni (dengan bantuan pupuk organik yang dikembangkan). Kebayang ga ?? padi tumbuh di lahan berpasir? Tujuannya adalah mengantisipasi laham yang tandus (pasir) jika suatu saat nanti produksi pangan menurun, dapat ditanami tanaman pertanian, *jokan bala* dan semua jenis dapat ditanam loh :D mantap banget. Tanaman2 percobaan tersebut dapat tumbuh subur.
Karena hujan deras, akhirnya kami berteduh, harusnya move to biogas, tetapi kami kembali ke kantor PLTH untuk mendengarkan penjelasan tentang proses aliran daya listrik yang dihasilkan oleh kincir angin dan solar yang dapat menghasilkan daya sebesar 88 kW utnuk memenuhi kebutuhan listrik wwarung2 sekitar pantai juga untuk ruangan pembuatan es (es untuk pengawetan ikan, juga untuk dikonsumsi masyarakat) WOW! Ada 21 kincir angin di blok barat. Setelah hujan reda, akhirnya kami menyusuri senja menuju biogas. Yah di sana kami disambut dengan beberapa ekor sapi, yang fesesnya diolah menjadi bahan bakar. Kebayang ga suasana ternak sapinya ?? >_<
Malam harinya kami habiskan untuk makan malam di pesisir pantai baru dengan disajikan sea food yaitu ikan laut bakar, aduh hai rancak banaaaaarrr!!!
Sempat diwawancarai RRI Yogyakarta bersama perwakilan Riau dan Papua :’) ditanya, motivasi dan kesan kami. Menurutku pribadi, motivasi ikut SWITCHCAMP2014 ini adalah untuk mng-SWITCH mindset kita tentang lingkungan, dengan membuka wawasan yang lebih luas dan kesannya adalah sangat menyenangkan! Mendapat pengalaman dan pengetahuan yang baru yang sangat bermanfaat untuk masa sekarang dan akan datang, dan diharapkan dapat diterapkan di daerah asal (Kalimantan Timur) misalnya PLTH dan produk tani organik tadi apalagi bagi daerah Kaltim, untuk ke depannya butuh sumber energi baru yang terbarukan agar dapat mandiri saat tidak bergantung lagi dengan migas dan batu bara.
Harusnya sih, malamnya ke kelas Artivism buat nyablon baju, tetapi pingkan ketiduran .__. Sempat nyanyi-nyanyi lagu manado dengan teman2 sekamar hahaa kaka2 gokil dari Makassar >_<
Besoknya, 22 maret 2014 (hari penutupan switchcamp :’( ) pada bangun telat. Gada senam agi juga XD nah pagi harinya kami diajak langsung ke aula untuk mendengarkan materi bersama, tentang Local Food. Kita diajak untuk mencintai produk-produk local khususnya dalam hal pangan dan menjadi seorang Locavore :D ditampilkan juga produk2 lokal khas jogja. Tetapi yang paling pingkan suka adalah es dawet nya itu loh. Oia, selama kami berkegiatan di WRC ini, salutnya pingkan adalah baik makanan dan snacknya adalah khas jogja semua loh. Mulai dari tempat makanannya, menu makanan seperti ayam bakar lalapan, sayur daun papaya, ada kerupuk, snackna itu jajanan kue seperti gethuk, dll, minumnya secang, dan buah-buahan seperti duku (langsat), jeruk, pisang :D *sehat coi*
Pagi itu selain dari Local food, ada materi dari WALHI pusat tentang keadaan lingkungan hidup Indonesia yang sangat memprihatinkan ini, serta Volunteer Magement (Manajemen Suka-relawan) dari kak Nana dan TUK (Tanam untuk Indonesia) kita belajar bagaimana menarik minat para sukarelawan tsb, menyeleksi, melatih, melibatkan, hingga proyek berakhir (bahkan untuk kerja sama selanjutnya) :D ketika kta bergabung dalam sebuat organisasi, bagiamana cara kita mengelola orang-orang (sukrelawan) yang ada untuk dapat berkerja sama secara maksimal.
Ada waktu senggang sedikit, kami semua terlibat dalam pembuatan video sulap si Ucup :D ada di youtube ga ya ?
Setelah mendapatkan materi dari pagi sampai siang hari, kami langsung masuk ke sesi presentasi per track. Apa aja sih yang udah didapatkan dari masing-masing kelas. Nah kami mempresentasikannya untuk di-share dengan track lain. CR maju yang pertama dongsss :P *SelaluSiap! Presentasi dibawakan dengan gaya masing-masing.
Setelah itu ada satu sesi yang terpenting yaitu CREATE, bangaimana kita merancang aksi di daerah masing-masing, terkait 3 topik yaitu Deforestasi, Coal Mining, dan Renewable Energy. Pingkan memilih yang pertama. Dengan pembagian kelompok, kami menganalisis apa yang permasalahan yang terjadi di daerah masing-masing terkait masalah deforestasi (berkurangnya lupas tutupan tajuk hutan), dapat diakibatkan pembukaan lahan untuk pertambangan, perkebunan, pertanian, pemukiman, dll. Lalu menemukan penyebab dan semua pihak yang terkait akan masalah ini, serta menyusun action plan yang tentunya harus direalisasikan di daerah masing-masing. Ini merupakan kolaborasi atas “ilmu-ilmu” yang telah kami dapatkan selama materi sesi track berlangsung.
Malam harinya adalah Farewell party, dimana kami mengenakan pakaian adat daerah asal kami. Ada dari Palembang, betawi, dayak, Bali, Banjarmasin, ambon, papua, meskipun tidak semuanya, tetapi cukup mewakili. Nah di dalamnya ada performance terutama dari maestro2 kelas artivism yang dominan menunjukkan kebolehan di bidang musik, selanjutnya ditutup oeh penampilan dari para partisipan per regional. Pulau Kalimantan diberi kehormatan untuk tampil pertama kami mengusung medley, jadi si bungsu (Alfin –Pangkalambun Kalteng) menyanyikan lagu Tanjung Puting, disusul pingkan menyanikan lagu “Buah Bolok” (lagu Kutai) sambil menjelaskan baju adat Dayak Kenyah yang digunakan, disusul puisi dari Jaenudding (Banjarmasin), dan diiringi gitar kami semua bernyanyi lagu Ampar-Ampar Pisang (tidak ada persiapan sama sekali loh sebelumnya, puji Tuhan penampilan kami berjalan dengan lancar). Lalu kami melihat penampilan2 selanjutnya dari region lain, seperti persembahan lagu “Anging Mamiri” dari partisipan pulau Sulawesi, lagu melayu dari Sumatra, tari Kecak dari Yogya, Bali, Wilda (Papua) menyanyikan lagu papua, kemasan sulap dalam drama tentang “Sejarah Kali Ciliwung” persembahan dari Jabar, Jakarta, dan Banten karena 22 Maret 2014 adalah hari air sedunia. (Jateng dan Jatim lupa ngapain ._. ). Sungguh suguhan yang kreatif dan epik!!! Malam itu rasanya 4 hari cepat berlalu, dan malam terakhir kami bersama-sama di Switchcamp ditutup oleh perkenalan resmi dan lengkap dari seluruh panitia, dan tentunya FOTO BERSAMA! Dengan momen malam budaya ini diharapkan dapat memperat kebhinekaan kita terhadap beragamnya suku, budaya, dan adat istiadat di daerah masing-masing. Betapa indahnya jika kita mengenal kekayaan kita warisan nenek moyang, jangan sampai diklaim oleh negara lain *ups* kalau buka kita yang melestarikan, siapa lagi ! :D
Oia, selama Switchcamp2014 ini berlangsung, ada tamu dari Negara lain loh, yaitu kak Natti dari thailang (koor. 350 di region Asia) dan Pacik Adrian yang gokil dari Malaysia.
Besoknya, yah tepat tanggal 23 Maret 2014 (ulang tahun mami ) pagi hari kami bersiap2, setelah sarapan kami berpisah huhuuuuu ke bus untuk ke tujuan masing2. Pingkan mengikuti klotter ke stasiun tugu. Jam 9 pagi sampai di sana kira2.
Sampai jumpa lagi kawan2 semua
Puji Tuhan ada Kristina dan Pandi yang menemui pingkan di stasiun tugu dan menemani pingkan untuk jalan2 di maloboro, membeli apa yang bisa dibeli :D *sambil menyerat koper yang menemaniku kemana2. Lalu ada Nchel juga. Makasih teman2. Lanjut ke rumah tante Ninda untuk beristirahat dan mengambil titipan untuk mami. Sorenya dengan bus trans Jakarta, menuju bandara untuk jadwal kepulangan pukul 18.55 wib. Jangan lupa beli bakpia, kaos jogja, gantungan kunci sebagai oleh2. Banak pilihan produk hand-made menarik yang dapat dijadikan buah tangan dari kota pelajar dan kota budaya ini.
Hampir telat boarding, perpisahan dengan rahel (makasih udah mau menemui pingkan di bandara), dan cusss naik ke pesawat. Oia, deg degan liha berat koper, eng ing enggggg naik menjadi 14,5 kg loh. Hampir saja :D tiba di bandara sepinggan Balikpapan pukul stengah 10 malam, di terminal baru, wah wah WHAT A GREAT AND COOL AIRPORT! Layak banger jadi bandara berstandar internasional! Walaupun agak lama di baggage claim karena harus nunggu 30 menit karena alasan teknis sebelum mendapatkan koperku kembali. Aku bertemu dengan seorang bapak bernama Pak Galiyana yang bekerja di LPMP (Lembaga Peningkatan Mutu Pendidikan) Kaltim, akhirnya bisa dapat teman pulang naik argo Globalindo. Yeah, perjalanan dimulai pada pukul setengah 11 malam :D dan pingkan sampai di Samarinda pada pukul stengah 2 pagi & nginap di rumah Ribka.

PUJI TUHAN YESUS, ENGKAU MENYERTAIKU SENANTIASA. Terima kasih Tuhan untuk orang2 yang senantiasa mendukung pingkan, untuk pengalaman yang sangat berharga, untuk orang-orang baru yang luar biasa yang kutemui di Yogya, untuk semuanya. Terima kasih. Ini kuanggap kado yang luar biasa dari-Mu untuk usiaku yang akan beranjak dari 18 tahun.

#GoSwithCamp2014 #Go350Indonesia #GoWSwitching ! 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah mampir di blog Podungmy. Semoga tulisannya bermanfaat. Silakan isi komentar / saran untuk lebih baik ke depannya. Salam hangat, Pingkan.